Sabtu, 27 April 2024

Follow us:

infobrand
10th INFOBRAND

Wika Realisasikan Rp16 Triliun Kontrak Baru Sepanjang Semester I/2019

Posted by: 2014 viewer

Wika Realisasikan Rp16 Triliun Kontrak Baru Sepanjang Semester I/2019
Wijaya Karya

Perusahaan konstruksi milik negara, PT Wijaya Karya Tbk. (Wika), berhasil merealisasikan kontrak senilai Rp16 triliun pada sepanjang enam bulan pertama 2019. Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Perusahaan Wika Mahendra Vijaya kepada INFOBRAND.ID usai menerima penghargaan Indonesia Digital Popular Brand Award 2019 di Jakarta, Kamis (25/7).

Menurut dia, capaian tersebut merupakan sebagian kecil dari target kontrak baru tahun ini yang dipatok Rp61 triliun hingga tutup buku 2019.

 “Dalam dunia konstruksi capaian target proyek tidak linier pembagiannya, dan itu memang nature-nya demikian,” ujarnya.

IKLAN INFOBRAND.ID

Hendra menjelaskan, dalam bisnis konstruksi terdapat sejumlah karakteristik pembeda yang kemudian tercermin dari ketidaksamaan capaian pada satu periode dengan periode yang lainnya. Misal, adanya kesepakatan kontrak-kontrak baru. Kemudian, kontrak lama yang didapat pada akhir tahun, namun di awal tahun tidak langsung digarap karena harus melalui proses desain dan perencanaan yang biasanya membutuhkan waktu 4-5 bulan.

“Di konstruksi itu curve-nya akan naik mulai dari awal semester II/2019 hingga penutupan kuartal IV/2019,” terangnya.

Target perusahaan plat merah tersebut tidak main-main. Demi mencapai sasaran, Wika terus menggali semua potensi pasar, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Hendra mengatakan, perseoran cukup ekspansif dalam urusan pengembangan bisnis di mancanegara.

Terbukti,  Wika kini tengah menggeber beberapa proyek pembangunan infrastruktur disejumlah negara, khususnya di Kawasan Afrika. Dalam catatannya,  Wika sudah mulai merambah Wilayah Afrika Barat dengan masuk ke Senegal, Pantai Gading, Niger, dan Nigeria. Kemudian Madagaskar, Aljazair, serta Tunisia.

“Seperti di Pantai Gading kami mendapat kepercayaan untuk melakukan pembangunan proyek social housing yang nilainya sekitar Rp800 miliar. Sebenarnya pada penjajakan awal kami ditawari nilai yang lebih tinggi dari itu. Namun, karena proyek tersebut merupakan first entry kami di Pantai Gading, kami masih memperhatikan visibilitinya bagaimana,” imbuhnya.

IKLAN INFOBRAND.ID

Selain di Benua Hitam, Hendra juga memaparkan proyek perseroan yang berlokasi di Malaysia. Untuk kesekian kalinya, Wika mendapat kepercayaan  Negeri Jiran untuk membesut proyek infrastruktur dengan total kontrak mencapai Rp1,5 triliun.

“Yang pertama kami sudah membangun sebuah pusat perbelanjaan di Serawak. Kemudian saat ini kami sedang mengerjakan dua unit jembatan, satu di Limbang yang berbatasan dengan Brunai Darussalam, dan satu lagi di Saribas, Wilayah Miri. Semuanya ada di Malaysia Timur,” tuturnya.

Negara tetangga Timor Leste pun tak luput dari bidikan pangsa pasar Wika. Terbaru, Bandara Internasional Oekusi atau Aeroporto Internacional de Oe-Cusse menjadi salah satu karya Wika yang nilainya diperkirakan mencapai Rp1,6 trilliun.

“Ada juga di Aljazair pada 2008 kami mengerjakan infrastruktur jalan raya dengan nilai Rp1,4 triliun. Saat itu, proyek tersebut tercatat sebagai salah satu proyek sipil terbesar di dunia. Nah, proyek-proyek yang telah saya sebutkan tadi merupakan capaian normal kami, kecuali untuk proyek yang diatas Rp10 triliun itu berbeda,” kata dia.

Hendra menyebut, pihaknya mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah terkait ekspansi lintas negara. Ini bisa dilihat dari kolaborasi perseroan dengan Kementerian Luar Negeri sebagai ujung tombak proses diplomasi. Lalu, peran Indonesia Eximbank sebagai lembaga jasa keuangan yang memberikan financing support bagi perusahaan.

IKLAN INFOBRAND.ID

Wika sendiri mempunyai jurus khusus dalam menggarap proyek di luar negeri. Aspek visibilitas, profitabilitas serta keamanan proses konstruksi adalah harga mati yang tidak bisa ditawar lagi.

“Wika berekspansi keluar negeri dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian dan juga harus memberikan efek positif terhadap kinerja perusahaan dalam bentuk peningkatan revenue,” ujarnya.

Saat ini, perluasan jaringan bisnis Wijaya Karya hingga ke mencanegara memberi kontribusi yang cukup signifikan terhadap pendapatan perusahaan. Hendra mencatat, berbagai proyek luar negeri tersebut memberikan revenue setidaknya 10% hingga 15% secara tahunan.

“Kapasitas capex spending kita masih cukup besar sekitar Rp15 triliun, dan itu masih belum ter-utilized semua. Artinya kami optimistis bisa mencapai target tahun ini,” tutupnya.

Untuk diketahui, hingga kuartal I/2019, Wika berhasil mendulang laba sebesar Rp6,5 triliun. Angka tersebut naik tipis dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp6,25 triliun.

Baca berita lainnya di Google News


Share This Article!

Video Pilihan dari INFOBRAND TV

Article Related


Nokia Perbarui Jaringan 5G XL Axiata di Jawa Tengah

Nokia Perbarui Jaringan 5G XL Axiata di Jawa Tengah
INFOBRAND.ID, JAKARTA - Perusahaan teknologi, Nokia, mengumumkan telah menyelesaikan proyek lima tahun bersama XL Axiata dalam rangka memodernisasi ja...


Bank DKI Dukung Pelaksanaan Indonesia Mini 4WD Championship 2024

Bank DKI Dukung Pelaksanaan Indonesia Mini 4WD Championship 2024
INFOBRAND.ID, JAKARTA - Bank DKI berkolaborasi bersama komunitas Mini 4WD dalam pergelaran Indonesia Mini 4WD Championship 2024 yang diselenggarakan d...


Jangan Kelewatan, Pameran Diecast Indonesia IDEX Kembali Gelar Oktober Mendatang

Jangan Kelewatan, Pameran Diecast Indonesia IDEX Kembali Gelar Oktober Mendatang
INFOBRAND.ID, JAKARTA - Indonesia Diecast Expo (IDEX) akan kembali digelar kegiatan acara untuk para pencinta diecast melalui gelaran Indonesia Diecas...


Speaker HiFi Audivo PHS 6A Hadirkan Suara Jernih dan Detail

Speaker HiFi Audivo PHS 6A Hadirkan Suara Jernih dan Detail
INFOBRAND.ID, JAKARTA - Menemukan cara untuk meningkatkan mood, menikmati waktu untuk diri sendiri, dan meningkatkan produktivitas merupakan elemen pe...