JAKARTA, INFOBRAND.ID - Perbincangan tentang virus Corona akhir-akhir ini menjadi trending topik di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Terlebih, belum lama ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengonfirmasi adanya dua warga negara Indonesia (WNI) asal Depok yang terjangkit virus dengan nama resmi Novel 201 Coronavirus (2019-nCoV) ini. Tentu saja, ini menjadi pekerjaan rumah yang cukup serius bagi pemerintah untuk memperkuat keamanan di pintu masuk Indonesia.
Menurut data Worldometers, angka infeksi virus Corona yang berasal dari Wuhan (China) di seluruh dunia telah mencapai 95.504 orang per Kamis (5/3), dimana sebanyak 80.430 orang berasal dari China. Sementara untuk jumlah yang meninggal karena virus ini tercatat ada 3.286 orang di seluruh dunia. Masih dari data yang sama, secara total, ada 84 wilayah yang mengonfirmasi virus Corona dengan jumlah terbanyak ada di China, Korea Selatan, Italia, Iran dan Jepang.
Masyarakat Indonesia sendiri mulai mewaspadai penyebaran virus yang disebut-sebut mematikan ini, menyusul 2 orang WNI asal Depok yang dinyatakan terinfeksi. Sehingga masyarakat mulai mencari informasi melalui internet tentang bahaya serta pencegahan yang bisa dilakukan agar tidak tertular virus Corona.
IKLAN INFOBRAND.ID
Melihat hal ini, TRAS N CO Indonesia sebagai perusahaan konsultan terkemuka di Indonesia melakukan survei digital terhadap tren pencarian “Virus Corona” di internet berdasarkan Provinsi di Indonesia. Hasilnya, sepanjang Januari 2020, tercatat ada sekitar 4.090.000 pencarian di mesin pencari dengan kata kunci “Virus Corona”. Dimana pencarian informasi virus ini melalui internet terbanyak berasal dari Provinsi Jawa Barat yang mencapai 777.100 pencarian dengan total index 19%.
Kemudian Jawa Timur menjadi Provinsi dengan pencarian informasi terbanyak kedua dengan 588.960 pencarian atau 14,40% yang disusul DKI Jakarta dengan 535.790 pencarian atau 13,10%. Sementara Jawa Tengah dan Banten berada di posisi keempat dan kelima dengan masing-masing pencarian di internet 511.250 dan 208590 pencarian atau 12,50% dan 5,10%. Sisanya, berasal dari Provinsi lainnya.
“Masyarakat dengan cepat mencari baik pemberitaan maupun artikel terkait virus Corona melalui mesin pencari,” kata Founder & Chairman TRAS N CO Indonesia, Tri Raharjo dalam keterangannya.
Menurut Tri, merebaknya informasi terkait virus Corona yang sudah menjadi trending topik dunia ini tentunya memiliki dampak bagi para pelaku bisnis di tanah air. Hal ini mengingat China sendiri berperan besar terhadap peta ekspor, pariwisata dan investasi Indonesia.
IKLAN INFOBRAND.ID
“Melihat masifnya pemberitaan virus Corona dan sudah menjadi perhatian dunia, tentu bagi pelaku bisnis sebaiknya perlu melakukan antisipasi terhadap dampak yang bisa terjadi terhadap bisnisnya dan apa yang harus dilakukan akan hal tersebut,” tutup Tri.
