JAKARTA, INFOBRAND.ID - Perkembangan teknologi digital telah menyentuh berbagai aktivitas bisnis. Tak terkecuali dalam aktivitas bisnis. Kegiatan hubungan masyarakat atau public relations (PR) yang berfungsi untuk menjaga reputasi perusahaan, kini mulai bergeser ke ranah digital atau lebih dikenal dengan istilah Digital PR.
Sesuai namanya, Digital Public Relations (Digital PR) adalah aktivitas kehumasan dengan penggunaan teknologi digital dan social media untuk mengelola brand awareness and consideration, membangun reputasi dan merek perusahaan atau organisasi, melalui pengaruh peningkatan eksposur yang disengaja melalui media-media digital.
Berbeda dengan tradisional PR yang kebanyakan menargetkan media massa konvensional seperti koran, radio dan TV, Digital PR fokus menargetkan pada channel-channel yang terdapat pada internet, ya media favorit semua orang saat ini, seperti media massa berbasis online, email dan media sosial.
IKLAN INFOBRAND.ID
1. Membangun Image Perusahaan
Tradisional PR maupun Digital PR tentu memiliki tugas yang sama, yaitu menjaga image perusahaan agar selalu positif di mata masyarakat. Image positif akan memberi citra yang baik untuk bisnis, dan sebaliknya untuk sentimen negatif.
2. Mengelola Akun Sosial
Meningkatnya penggunaan media sosial di masyarakat menjadi sarana yang efektif untuk menjangkau masyarakat. Digital PR pun memiliki peran penting dalam mengelola media sosial perusahaan. Kecakapan mengelola akun sosial menjadi keharusan bagi seorang PR.
Media sosial memungkinkan terjadinya interaksi dua arah dengan mendapatkan feedback langsung dari audience. Bahkan dengan berbekal akun media sosial, PR kemudian bisa merumuskan pendekatan yang tepat pada segmen yang dipilih, mengetahui siapa yang menjadi target jelas penting meski ini tak mudah dilakukan.
IKLAN INFOBRAND.ID
3. Mengelola Konsumen
Bersama bagian pemasaran, PR punya peran khusus dalam menjaga konsumen. Di era digital, konsumen sangat rentan terhadap informasi apapun, dan menjadi tugas PR untuk menjaga arus informasi tetap relevan saat diserap oleh target bisnis. Ini bisa diketahui dengan membuat riset tentang apa yang menjadi kebutuhan konsumen lalu menawarkan satu produk yang sekiranya sesuai dengan ekspektasi, sekaligus mampu memberi solusi.
4. Membuat Strategi Publikasi
Memang di antara peran PR paling jelas terlihat publikasi. Namun di era digital untuk melakukan publikasi perlu menerapkan strategi. Faktanya, inilah aspek paling fundamental yang harus digarap divisi PR.
Dalam melakukan publikasi sendiri dapat melibatkan banyak platform berbeda, baik konten yang berbasis video, artikel, bahkan media sosial. Mampu mengintegrasikan konten seperti ini ke dalam program PR memberi peluang lebih bagi bisnis untuk mencapai sukses dan konsisten dalam jangka panjang.
IKLAN INFOBRAND.ID
5. Menjaga Reputasi Online
Terakhir namun yang paling penting adalah menjaga reputasi perusahaan di ranah online. Terlebih di era digital, reputasi online jelas jadi sesuatu yang teramat penting, termasuk di dalamnya yaitu membangun koneksi, mengatasi krisis komunikasi, dan memperbaiki relasi dengan konsumen.
PR bertugas menjaga konsumen agar tetap loyal, tentu saja dengan menghadirkan pendekatan berbeda untuk tiap produk yang dirilis. Reputasi yang terjaga baik pada akhirnya memberi kontribusi pada laju penjualan.
