INFOBRAND.ID - Waralaba kuliner yang berada di bawah naungan PT. Primaboga Nusantara Inti, Pempek Farina kabarnya tengah fokus untuk mengembangkan jaringan bisnisnya di Bali atau Indonesia Bagian Timur. Dimana Pempek Farina sendiri nantinya akan menjadi market leader di Pulau Dewata tersebut.
Owner Pempek Farina, Billy Firmansyah saat dikonfirmasi INFOBRAND.ID via telepon, Senin (17/9/2018) mengatakan bahwa sedikitnya akan ada 5 cabang milik sendiri di Bali yang siap beroperasi dalam waktu dua bulan mendatang.
“Karena goals kita adalah ingin menjadikan Bali seperti Surabaya. Jadi kita benar-benar fokus kesana,” ujarnya.
IKLAN INFOBRAND.ID
Selain memiliki market yang sangat bagus, sambungnya, Bali juga merupakan salah satu jendela dunia yang bisa mengantarkan Pempek Farina untuk mencapai tujuannya, yaitu Go Internasional.
“Nanti setelah ini saya pasti akan buka di airport Denpasar. Tujuannya adalah karena kita ini mau Go Internasional dan salah satu tapakan kita untuk menuju kesana itu melalui Bali, karena Bali itu jendela dunia,” terangnya.
Adapun 5 lokasi yang menjadi target Pempek Farina seperti di Ramayana Diponegoro, Cafetaria RSUP Sanglah, Carefour Sunset Road, Food Court Genteng Biru, dan Lippo Mall Sunset Road.
Menurut Billy, ini juga merupakan salah satu rencana Pempek Farina untuk bisa memiliki 300 outlet sendiri atau 60 persen dari total outlet yang ada. Untuk memuluskan rencana tersebut, pihaknya akan menggandeng salah satu consultant ternama di Surabaya untuk menjalankan project IA (Internal Auditor).
“Jadi kita memang benar-benar fokus di ekspansi. Kita juga fokus di pengembangan bisnis kita,” jelasnya.
IKLAN INFOBRAND.ID
Dalam waktu dekat ini, Pempek Farina juga akan membuka cabang baru milik mitra di daerah Sidoarjo atau tepatnya di Wisma Tropodo dengan konsep ruko. Selain itu menyusul cabang baru di Malang Town Square (Matos) yang merupakan milik mitra yang sama dengan cabang di Kediri.
Pempek Farina masih menawarkan peluang bisnis untuk calon mitra yang ingin bergabung. Ada 2 model bisnis yang ditawarkan, yaitu foodcourt atau island Rp150 juta dan model ruko atau stand alone Rp315 juta.
Selain itu juga ada merek 3 in 1 (petisan, pempek, dan rawon) dengan nilai investasi di angka Rp600 juta. Perkiraan omsetnya sekitar Rp210 juta sampai Rp300 juta per bulan atau kurang lebih sehari bisa sampai sekitar Rp7 juta sampai Rp10 jutaan. Sementara lama BEP-nya sendiri sekitar 15 bulan sampai 20 bulanan. [ded]
