JAKARTA, INFOBRAND.ID - Lembaga pendidikan sebagai jembatan masa depan yang lebih baik dituntut inovatif dalam mengadakan pembelajaran. Sadar dengan hal tersebut, Yayasan Gudang Hikmat, yang dikenal membawahi beberapa lembaga pendidikan terkemuka berinovasi menghadirkan pendidikan yang lebih baik.
Salah satu inovasi yang dilakukan oleh yayasan pendidikan yang berpusat di Palembang, Sumatera Selatan ini My School, yang menerapkan konsep berbasis digital dan menggunakan kurikulum entrepreneur dalam kegiatan belajarnya. Konsep ini diyakini sangat cocok untuk menghadapi masa depan yang dan perkembangan zaman yang serba digital.
Untuk memperkenalkan lebih lanjut mengenai inovasi konsep pendidikan yang diterapkan, Yayasan Gudang Hikmat mengikuti penjurian Top Innovation Choice Award 2021 yang digelar oleh Infobrand.id sebagai number one brand media bekerjasama dengan TRAS N CO Indonesia, sebagai perusahaan yang fokus pada penelitian dan perkembangan brand di Indonesia. Penjurian dilakukan Kamis (11/11/2021), dilakukan oleh tiga juri berkompeten, Wahyu T Setyobudi – Peneliti Transformasi dan Inovasi PPM Manajemen, Tri Raharjo – CEO TRAS N CO Indonesia, dan Panji Nurdiyan Syah – Editor in Chief Infobrand.id.
Dalam pemaparannya selama penjurian, Johannes Agus Taruna, selaku Founder dan Owner My School, menjelaskan, sesuai dengan kebijakan dari pemerintah untuk membuat strategi utama dalam merdeka belajar, menurutnya adalah dengan mengedepankan pembelajaran berbasis pengalaman. Di My School sendiri menterjemahkan hal tersebut dengan menghadirkan pembelajaran berbasis project, yang membuat anak menjadi kreatif dan inovatif.
Adapun tahapan dalam mendukung pembelajaran tersebut, My School memiliki 5 tahapan yang semuanya saling berkaitan. Pertama, aman dan inklusif yang didukung dengan fasilitas darurat/tanggap bencana dan bebas kerusakan, terdapat fasilitas rumah disabilitas, dan lingkungan yang bebas perundungan dan diskriminasi.
Kemudian, didukung teknologi, yaitu kelas digital dengan akses internet, komputer untuk setiap anak, akses pembelajaran daring, perangkat kolaborasi daring yang memungkinkan pembelajaran sesuai kecepatan masing-masing dan meniru skenario kerja nyata. Kolaboratif, yang mendukung kemudahan dalam mengatur ruang kelas menjadi kelompok-kelompok untuk memfasilitasi pembelajaran kelompok dan proyek untuk membangun kerja tim, empati, dan kepemimpinan.
Kemudian, pembelajaran berbasis pengalaman, yaitu pembelajaran langsung dan bermakna melalui interaksi dengan lingkungan dan masyarakat, dan banyak peluang untuk menyelesaikan masalah di dunia nyata. Dan kreatif, melalui pengaturan ruang kelas yang dapat disesuaikan, kebebasan untuk menyesuaikan tata letak, dekorasi sesuai kebutuhan/preferensi siswa atau guru untuk mengasah kreativitas.
“Berdasarkan semua latar belakang tersebut myschool telah melakukan & mengimplementasi model pembelajaran yang berbeda dengan sekolah lain pada umumnya. Sejak tahun 2010 My School telah berfokus pada kurikulum pembelajaran mandiri dan kolaboratif yang berbasis pengalaman dan project serta diukung teknologi informasi,” jelas Johannes.
Tidak cukup sampai di situ, untuk mendukung konsep pembelajaran berbasis pengalaman melalui pendekatan project, My School di tahun 2021 ini telah menciptakan ekosistem bangkit belajar yang bertujuan untuk mengajak semua guru untuk mengimplementasikan kurikulum berbasis project. Dan untuk memacu para orang tua untuk mendukung konsep tersebut, My School juga meluncurkan Buku Creating Your Child’s Future Now, sebagai bentuk keseriusan My School dalam hal pembelajaran berbasis project.