INFOBRAND.ID, JAKARTA - Rumah Sakit Grha Kedoya, Jakarta Barat menghadirkan alat terapi dengan teknologi robotik bernama Lexo dan Diego, alat kesehatan (alkes) asal Swedia yang hadir pertama kali di Indonesia ini akan membantu pasien dalam melakukan rehabilitasi anggota gerak atas dan bawah pasien pascastroke.
"Tahun ini RS Grha Kedoya sudah menyiapkan dua alat robotik terapi yang dinamakan Lexo dan Diego. Lexo adalah robotik membantu gerakan ekstremitas bawah (kaki) sedangkan Diego adalah robotik yang membantu pergerakan lengan," kata Direktur RS Grha Kedoya, dr. Henry Adrean, MHS(HA), di RS Grha Kedoya, Jakarta Barat kemarin.
Menurut dia lagi, selain membantu proses rehabilitasi pasien stroke, alat ini juga akan memantau dan mengevaluasi kemajuan kondisi pasien dengan hasil yang lebih terukur sehingga memudahkan dokter dalam mengevaluasi kondisi tubuh pasien.
Diego dapat memberikan bantuan rehabilitasi bagi beberapa penyakit dan keluhan seperti cedera otak, cedera medula spinalis, sklerosis, parkinson, kelemahan otot yang disebabkan kurang bergerak, dan penyakit saraf motorik seperti amyotrophic lateral sclerosis.
IKLAN INFOBRAND.ID
Sedangkan Lexo dapat memulihkan enam keluhan tersebut ditambah kondisi pasca fraktur ekstremitas bawah, dan pasca rekonstruksi ligamen.
Kedua alat terapi robotik ini dikatakan Henry lagi memiliki beberapa kelebihan, Lexo misalnya memiliki keunggulan di antaranya terdapat panduan Pelvis Plus yang dapat memperbaiki postur tubuh ketika berjalan, pengaturan jenis latihan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pasien, latihan jalan yang bisa dilakukan secara aktif maupun pasif, dan layar interaktif yang dapat memberikan umpan balik kepada pasien.
Sementara Diego mempunyai keunggulan dapat diakses oleh pasien pengguna kursi roda, terapi yang berbentuk game interaktif sehingga lebih menyenangkan, mendukung latihan gerakan simetris dan asimetris, dan evaluasi perkembangan rehabilitasi yang lebih terstruktur.
Selama proses rehabilitasi menggunakan alat LEXO dan DIEGO pasien akan didampingi serta dibimbing oleh terapis yang telah mendapatkan pelatihan dan sertifikasi penggunaan alat terapi robotik.
