INFOBRAND.ID – Tarsus Indonesia bekerjasama dengan Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI) dan didukung instansi pemerintah Republik Indonesia yang terkait kembali menghadirkan para pemangku kepentingan baik regulator maupun pelaku usaha dari industri keamanan siber dalam pameran dan konferensi “Cyber Security Indonesia 2019”. Tidak hanya itu, Tarsus Indonesia juga bekerjasama dengan Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI) dan pihak terkait lainnya yang menghadirkan beragam solusi finansial teknologi pada hari dan tempat yang sama juga menggelar “Indonesia Fintech Show 2019”.
Niekke Budiman selaku Product Director Tarsus Indonesia mengatakan melalui pameran Cyber Security Indonesia dan Indonesia Fintech Show 2019, Tarsus mencoba untuk mengangkat isu cyber security data negara dan keamanan data kepada masyarakat. Sehingga di pameran ini Tarsus mempertemukan antara regulator industri untuk memberikan pengetahuan kepada pengunjung terkait keamanan data itu sendiri.
“Acara ini baik Cyber Security dan Indonesia Fintech diikuti 100 peserta lebih dari 8 negara yaitu Indonesia, Singapore, Polandia, Hungaria, Amerika, Russia, Inggris dan Korea. Untuk tema yang kita angkat dari Cyber Security adalah keamanan data terutama dalam pelindungan data negara sehingga kita mengundang regulator dari beberapa negara terkait permasalahan ini,” kata Niekke kepada INFOBRAND.ID di Jakarta Convention Center, Kamis, (07/11/2019).
IKLAN INFOBRAND.ID
Menurutnya persoalan keamanan data negara di infrastruktur yang critical sangatlah penting, sebab beberapa kasus telah terjadi seperti kasus data rumah sakit, bank, PLN dan lainnya. Sehingga persoalan ini perlu dikaji lebih mendalam dan dapat dilakukan tindakan- tindakan yanga preventif.
Selama 3 hari sejak 6- 8 November 2019 berbagai agenda diselenggarakan dalam pameran ini, diantaranya conference, technical seminar schedule, business matching dan banyak lagi yang dilakukan selama 3 hari tersebut.
“Terutama agendanya conference yang digelar selama 3 hari berturut- turut. Kebetulan kita sandingkan dengan fintech, karena perusahaan fintech sendiri juga masih sangat membutuhkan keamanan data melihat pertumbuhannya pesat. Kita lihat sekarang eranya transaksi serba digital, jadi jangan sampai ada pembobolan data,” tuturnya.
Penyelenggaraan Cyber Security Indonesia yang telah digelar ke- 5 kalinya dan Indonesia Fintech Show yang ke- 2, di tahun 2019 ini mengalami peningkatan baik dari peserta bahkan partisipasi dari negara luar, sehingga dapat sharing informasi, networking dan teknologi. Selain itu juga peningkatan dari jumlah pengunjung.
“Untuk pengunjung sendiri kita menargetkan sebanyak 5000 pengunjung, jumlah ini meningkat 20% dari tahun sebelumnya sebanyak 3000 peserta. Kita lihat memang untuk persoalan cyber security ini sangatlah penting namun sayangnya belum terlalu banyak yang konsen akan hal ini, adapun untuk fintech antusiasnya cukup besar karena memang perkembangannya luar biasa di Indonesia,” ujarnya.
IKLAN INFOBRAND.ID
Melalui acara ini, selama 3 hari berlangsung Tarsus Indonesia mencoba melakukan evaluasi terutama dengan meminta respon terhadap peserta pameran, sehingga ke depannya akan menjadi lebih baik lagi.
Untuk Indonesia Fintech, Niekke memandang trend kedepannya akan jauh lebih berkembang dibandingkan sekarang. Terutama bagi mereka yang tidak terjangkau dari bank konvensional, maka fintech menjadi solusi bagi berbagai bentuk industri. Khusus di pameran tahun ini, tema fokus kita lebih kepada fintech syariah.
“Di hari Kamis ini di ruang conference, kita membahas syariah invesment day. Di dalamnya membahas mengenai investasinya, apa itu fintech syariah dan konsepnya seperti apa itu akan dijelaskan. Kita juga mengundang Bapak Sandiaga Uno sebagai narasumber untuk membahas hal ini,” ungkapnya.
Taurus Indonesia memandang topik fintech syariah memang jarang dibahas selama ini, tapi seharusnya masyarakat dapat lebih aware terhadap konsep fintech syariah ini. Niekke mengatakan konsep syariah itu sebenarnya bukan hanya dikhususkan bagi mereka yang Muslim, tetapi di dalamnya masyarakat dapat memahami bahwa ada sistem bagi hasil di sana dan cara berbisnis yang Islami. Terbukti perkembangan bisnis syariah berkembang pesat di Indonesia.
“Nah di pameran ini dengan hadirnya peserta dari berbagai negara menjadi kesempatan bagi fintech syariah mendapatkan pendanaan. Sehingga penting bagi mereka menjelaskan konsep syariah itu apa dan apa sih kelebihannya dari konsep biasa. Bahkan dengan market di Indonesia untuk syariah ini cukup besar, maka Indonesia berpeluang untuk mengembangkan pendanaan syariah ini hingga mendunia. Sebab konsep ini terbuka untuk semuanya,” tutupnya.
