Pagi ini, Nadiem Makarim mengatakan bahwa dirinya sudah tidak lagi menjabat sebagai CEO Gojek. Keterangan tersebut dia lontarkan saat memenuhi panggilan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka.
Keputusan Nadiem untuk mundur dari Gojek diduga kuat lantaran dirinya diprediksi bakal menduduki salah satu pos menteri pada Kabinet Kerja Jilid Dua.
"Posisi saya di Gojek sudah mundur dan tidak ada kewenangan sama sekali. Hari ini sama sekali tidak ada posisi atau kekuasaan apapun di Gojek," ujar Nadiem di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10) seperti yang dilansir Antara.
Ditangan pria lulusan Harvard Business School itu, Gojek meraih status sebagai startup decacorn. Tak tanggung-tanggung, valuasi usaha PT Aplikasi Karya Anak Bangsa tersebut diperkirakan mencapai US$10 miliar. Hebatnya lagi, Gojek menjadi satu dari 19 startup dunia yang mampu meraih predikat tersebut.
Keputusan Nadiem untuk angkat koper dari Gojek menimbulkan pertanyaan baru: Siapa yang bakal menggantikan?
Masih dari sumber yang sama, Antara menyebut bahwa Gojek telah menunjuk bos barunya. Adalah Andre Soelistyo (Presiden Gojek Grup) dan Kevin Alwi (co-founder Gojek) yang akan meneruskan estafet kepemipinan Nadiem di Gojek.
"[Andre dan Kevin] akan berbagi tanggung jawab untuk menjalankan perusahaan sebagai co-CEO dengan fokus membawa Gojek ke tahap selanjutnya," ujar Chief Corporate Affairs Gojek Nila Marita dalam pertanyaan tertulis.
Untuk diketahui, Andre Soelistyo dan Kevin Alwi selama ini memang dikenal sebagai sosok yang mempunyai peran strategis dalam perkembangan Gojek. Bersama Nadiem, mereka menetapkan sejumlah langkah penting perusahaan dalam menggarap pasar ekonomi di Indonesia, khususnya dalam segmen digital.