JAKARTA, INFOBRAND.ID - Saat ini branding masih belum menjadi fokus dari pengusaha mikro kecil dan menengah (UMKM), kebanyakan mereka masih berkutat pada hal berkaitan trading.
Padahal, melakukan branding sangatlah penting, karena merupakan suatu cara untuk mengenalkan produk yang dimiliki dengan tujuan memperbesar serta membangun brand dan juga manfaat dari produk tersebut.
Dengan kata lain, branding merupakan usaha membangun identitas sebuah produk, lantas apa saja yang perlu diperhatikan dalam membangun branding untuk UMKM, berikut ulasan singkatnya seperti dikutip dari Dana.id, Rabu (15/9/2021).
1. Identitas yang Orisinil
Tampilan sangatlah penting untuk sebuah brand. Oleh karena itu, buatlah identitas yang orisinil, otentik, dan berbeda dengan para kompetitor yang sudah ada sekarang ini.
Dengan membuat identitas yang orisinil, otentik, serta unik, tentu akan membuat brand yang dimiliki lebih mudah diingat oleh para konsumen.
2. Tonjolkan Ciri Khas
Dalam melakukan branding, gunakan kata-kata, tagline, hingga pilihan warna yang berkarakter dan punya ciri khas sehingga menciptakan identitas branding yang benar-benar kuat.
Nah, dengan identitas yang kuat tersebut akan membuat aktivitas promo yang dilakukan akan berjalan lebih lancar lantaran masyarakat mudah mengingat produk yang dimiliki.
3. Perhatikan detail
Terkesan remeh memang, tetapi banyak detail kecil yang suka luput dari perhatian pengusaha UMKM. Mulai dari pilihan warna, logo, jenis font, cara berkomunikasi, bahkan sampai bentuk packaging.
Nah, untuk packaging buatlah kemasan dengan baik dan unik untuk menaikkan value dari produk yang dijual. Jadi, dengan strategi yang tepat, hal-hal detail ini justru akan memperkuat posisi branding produk kita.
4. Maksimalkan Media Sosial
Setelah hal tadi dilakukan, pengusaha UMKM harus memaksimalkan peran media sosial. Pasalnya, saat ini media sosial adalah medium branding paling efektif.
Oleh karena itu, kita harus memaksimalkan platform-platform media sosail seperti instagram, facebook, atau tiktok dalam membangun brand.
Yang perlu diingat adalah jangan lupa untuk menyesuaikan gaya komunikasi dengan audiens yang ingin sasar di masing-masing platform media sosial tersebut.