JAKARTA, INFOBRAND.ID – Sejak 2013 lalu, Madu TJ telah mengembangkan jalur pemasarannya melalui kanal digital. Tentu hal tersebut menjadi langkah tepat yang diambil oleh brand yang berada di bawah naungan PT Ultra Sakti ini, mengingat preferensi konsumen saat ini telah bergeser pada layanan digital.
Direktur Sales & Marketing PT Ultra Sakti, Diana Christy mengatakan bahwa ada beberapa kendala yang dihadapi selama masa transisi berlangsung. Kendati demikian, semuanya masih berjalan dengan baik.
“Kendalanya seperti informasi mengenai penggunaan dunia digital yang masih minim serta penentuan efektivitas pemilihan channel digital yang tepat dan sesuai dengan karakteristik brand kami,” kata Diana dalam keterangannya.
Dalam dunia digital sendiri, Madu TJ terus berusaha mendekatkan diri ke konsumen melalui beberapa sisi. Dari segi branding dan komunikasi misalnya, Madu TJ membangun komunikasi dengan konsumennya melalui channel sosial media seperti Instagram, Facebook dan Youtube. Sementara dari segi pemasaran, lanjut Diana, pihaknya hadir di dalam marketplace seperti Tokopedia, Shopee dan Lazada.
“Untuk membantu kenyamanan konsumen yang aktif di dunia digital, kami melakukan sinergi antara sosial media dan marketplace tersebut. Dengan demikian, diharapkan awareness dan trial brand dapat tercipta di dalam dunia digital, sehingga brand tetap dekat di hati konsumen,” jelasnya.
Menurut Diana, strategi utama Madu TJ adalah menciptakan trust dengan memberikan informasi yang tepat dan benar sesuai dengan kebutuhan konsumen di media online. Tujuannya, agar tercipta komunikasi dua arah antara konsumen dengan pemegang brand yang saat ini mudah dilakukan melalui media digital.
“Dampaknya, akan menciptakan citra positif dan kepercayaan konsumen. Kami juga berusaha memberikan feedback dengan cepat jika ada pertanyaan ataupun keluhan dari konsumen,” tutupnya. [ded]