Bank Indonesia sebagai otoritas moneter memberikan sinyal bakal terjadi pelonggaran kebijakan penyaluran kredit pada triwulan III/2019. Hal tersebut terindikasi berdasarkan indeks lending standard atau ILS yang sebesar 0,8%, atau lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ada pada kisaran 12%.
Berdasarkan rilis yang dikeluarkan bank sentral pada Rabu (17/7), proyeksi pelonggaran tersebut dilakukan terhadap seluruh jenis kredit dan akan berdampak pada aspek jangka waktu kredit dan agunan.
“Sejalan dengan prakiraan meningkatnya pertumbuhan kredit baru, kebijakan penyaluran kredit pada triwulan III-2019 diprakirakan lebih terelaksasi,” demikian sebut keterangan pers BI.
IKLAN INFOBRAND.ID
Selain itu, survei Perbankan Bank Indonesia juga menunjukkan pertumbuhan triwulanan kredit baru meningkat pada periode tiga bulan kedua 2019 dan tiga bulan ketiga 2019. Agresivitas perkembangan tersebut tercermin dari saldo bersih tertimbang (SBT) permintaan kredit baru pada triwulan II-2019 sebesar 78,3%, lebih tinggi dibandingkan dengan 57,8% pada triwulan sebelumnya.
“Berdasarkan jenis penggunaan, peningkatan tersebut terutama bersumber dari kredit investasi dan kredit konsumsi. Pada triwulan III/2019 pertumbuhan kredit baru diprakirakan meningkat, didorong oleh optimisme terhadap kondisi ekonomi yang menguat didukung oleh kondisi politik dan keamanan yang stabil pasca pemilu, dan risiko penyaluran kredit yang relatif rendah,” sebutnya.
Hasil survei lain juga mengindikasikan hal positif dengan optimisme responden terhadap pertumbuhan kredit untuk keseluruhan tahun 2019. Responden memprakirakan pertumbuhan kredit pada 2019 akan mencapai 11,2%.
“Optimisme tersebut didorong oleh prakiraan relatif rendahnya risiko penyaluran kredit, serta masih terjaganya rasio kecukupan modal dan likuiditas bank,” tutup rilis tersebut.
