JAKARTA, INFOBRAND.ID - Setiap tanggal 5 Juni, sejak tahun 1974 telah diperingati sebagai Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Peringatan ini guna meningkatkan pentingnya lingkungan yang sehat dan hijau dalam kehidupan masyarakat, serta untuk memecahkan isu lingkungan dengan menerapkan beberapa solusi lingkungan yang positif oleh pemerintahan, sektor bisnis dan masyarakat.
Adapun tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2021 adalah “Restorasi Ekosistem” dan akan menjadi peluncuran UN Decade on Ecosystem Restoration. Restorasi ekosistem dapat dilakukan dalam berbagai bentuk: menanam pohon, membuat kota hijau, membangun kembali taman, merubah pola makan atau membersihkan sungai dan pantai.
Dengan tema tersebut, artinya kini penting untuk mendorong kesadaran dan melindungi lingkungan sekitar. Generasi saat ini memiliki tanggung jawab untuk melindungi dan memperhidup alam, serta membantu menyembuhkan bumi. Dengan ini, generasi setelah kita dapat menikmati bumi yang lebih sehat dengan kondisi kehidupan yang berkelanjutan.
IKLAN INFOBRAND.ID
Tinggal di salah satu kota metropolitan terbesar seperti Jakarta dengan ekosistem yang sehat, kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan, perubahan iklim dapat teratasi, dan gaya hidup berkelanjutan mampu dijalani. Melalui perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, setidaknya ada 3 gaya hidup perkotaan yang dapat kamu lakukan untuk memulihkan ekosistem bumi:
- Sustainable shopping:
Aktivitas berbelanja kebutuhan sehari-hari tenyata menghasilkan sampah plastik yang tidak sedikit. Berdasarkan data dari greeneration.org, Indonesia menghasilkan estimasi 64 juta ton sampah setiap tahunnya dengan masing-masing 60% dari sampah organik dan 15% dari plastik; bahkan mencapai 67.8 juta ton pada tahun 2020.
Untuk menguranginya, ada beberapa cara melalui sustainable shopping, seperti; berbelanja dari toko grosir zero-waste, membawa tas reusable ketika berbelanja, dan menggunakan tempat makan dan tumbler ketika membeli makanan/minuman dari restoran.
- Sustainable home:
Rumah juga diharapkan menghasilkan sampah rumah tangga yang lebih sedikit. Ada beberapa solusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi sampah harian, seperti; Mengurangi sampah dengan membuat makanan berjumlah moderat untuk menghindari makanan menjadi mubazir. Memisahkan sampah menjadi tiga kategori; sampah organik (sisa makanan), sampah anorganik (kertas, plastik, kardus), dan sampah bahan berbahaya dan beracun (baterai, obat-obatan, minyak, kabel, dan cat). Dan mulai pengomposan dari limbah organik di rumah.
- Sustainable commuting:
Polusi udara juga menjadi perhatian, dan dapat dikurangi dengan penggunaan kendaraan pribadi yang lebih sedikit. Bahkan, Jakarta menyediakan banyak opsi kendaraan umum yang menghubungkan hampir ke seluruh area dengan harga terjangkau. Kita dapat berkontribusi dalam mengurangi emisi kendaraan, seperti; berjalan kaki sebisa mungkin, menggunakan kendaraan umum, dan menggunakan sepeda untuk berkendara, commuting, dan memanfaatkan bersepeda.
IKLAN INFOBRAND.ID
Jakarta sebagai aglomerasi urban terbesar kedua di dunia dan sedang menjalani sebuah transformasi, terutama dalam mempromosikan solusi smart untuk tantangan lingkungan. Melalui proyek Smart Change sebagai bagian dari unit Jakarta Smart City telah bermitra dengan JakLingko, Transjakarta, MRT, LRT, dan berbagai organisasi non-pemerintah di bidang mobilitas di Jakarta untuk membahas mengenai solusi untuk sebuah ekosistem seamless and sustainable mobility.
Kerjasama sister city antara Jakarta dan Berlin berkontribusi untuk ini dan Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030 melalui percepatan transformasi digital dan transformasi City 4.0 di Jakarta. Selama proyek Smart Change, yang didanai oleh Uni Eropa, pertukaran pengetahuan oleh pendukung kota pintar yang berdedikasi bersama-sama berkontribusi untuk pembuatan kebijakan untuk mendukung kota Jakarta yang berkelanjutan.
