INFOBRAND.ID – Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia terus bertransformasi seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi digital. Pada acara 5th Annual INFOBRAND SUMMIT 2025 yang berlangsung pada Kamis (15/01) di Ballroom The Sultan Hotel, berbagai pembicara terkemuka berkumpul untuk membahas potensi dan tantangan yang dihadapi sektor UMKM dalam menghadapi era digital.
Hilmi Adrianto, Ketua Umum Asosiasi Indonesia Digital Entrepreneurs (IdEA), menjadi salah satu narasumber utama dalam acara tersebut. Ia mengungkapkan bahwa adaptasi terhadap perubahan menjadi kunci bagi para pelaku UMKM untuk tetap bertahan dan berkembang di era digital. Hilmi mengungkapkan optimismenya mengenai masa depan sektor jasa pada tahun 2025 yang diperkirakan akan semakin berkembang.
Menurut Hilmi, semakin banyak UMKM yang beralih dari model bisnis offline ke online, sebuah langkah yang membuka peluang baru untuk meraih pasar lebih luas. "Dulu semua orang punya toko fisik dan toko online, kini diferensiasi itu akan semakin penting. UMKM yang sukses bisa memanfaatkan dua model ini, dengan membuka toko offline di lokasi-lokasi strategis seperti mal atau food court," ujar Hilmi.
Hal ini menandakan bahwa meskipun digitalisasi terus mengubah cara bisnis dilakukan, penting bagi pelaku UMKM untuk tetap mempertahankan keberadaan fisik mereka di tempat-tempat yang strategis untuk menciptakan interaksi langsung dengan pelanggan. Hilmi juga menekankan bahwa salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh UMKM adalah bagaimana membangun dan mempertahankan kepercayaan pelanggan.
"Kepercayaan pelanggan menjadi kunci, dan pemanfaatan digital akan semakin memperkuat hubungan itu," ungkap Hilmi lebih lanjut. Dengan menggunakan platform digital secara maksimal, UMKM dapat membangun kepercayaan yang lebih kuat dengan pelanggan, meningkatkan engagement, dan tentu saja, meningkatkan loyalitas pelanggan.
Selain Hilmi Adrianto, acara yang dihadiri oleh lebih dari 500 peserta ini juga menghadirkan sejumlah pembicara terkemuka lainnya, di antaranya Direktur Eksekutif Bank Indonesia, CEO beberapa platform e-commerce ternama, serta praktisi digital marketing yang sudah berpengalaman. Mereka berbagi wawasan tentang berbagai strategi digital yang dapat diterapkan oleh UMKM untuk mengoptimalkan potensi bisnis di dunia maya.
Digitalisasi bukan hanya soal membuka toko online, tetapi juga memanfaatkan berbagai kanal digital untuk memperluas jaringan, mempermudah proses transaksi, dan memperkuat komunikasi dengan konsumen. Melalui transformasi digital, UMKM diharapkan dapat bersaing secara lebih kompetitif dan menciptakan nilai lebih bagi pelanggan mereka.
Tahun 2025 diprediksi menjadi tahun yang lebih positif bagi UMKM, terutama sektor jasa, dengan semakin banyaknya pelaku bisnis yang mampu beradaptasi dan memanfaatkan potensi teknologi digital. Dengan semangat adaptasi dan inovasi, para pelaku UMKM diyakini akan semakin siap menyongsong era baru di dunia bisnis.