Sabtu, 22 Maret 2025

Follow us:

infobrand
11th INFOBRAND

Strategi Branding 2025, Pentingnya Relevansi dan Nilai Tambah Tantangan dan Peluang di Era Digital

Posted by: Alvin Pratama | 13-02-2025 09:08 WIB | 913 views

Strategi Branding 2025, Pentingnya Relevansi dan Nilai Tambah Tantangan dan Peluang di Era Digital Pengamat Arto Soebiantoro, Founder & Owner Gambaran Brand

INFOBRAND.ID-Tantangan dan Peluang di Era Digital, Arto Soebiantoro, Founder & Owner Gambaran Brand, memberikan pandangan menarik tentang bagaimana strategi branding berkembang di tengah perubahan besar dalam lanskap komunikasi dan teknologi.

Menurut Arto, branding saat ini menghadapi tantangan yang jauh lebih kompleks dibandingkan dekade sebelumnya. "Branding hari ini adalah cara pandang bagaimana kita melihat proses pengembangan brand yang semakin berubah dan sulit. Banyak sekali akses yang kini terbuka untuk berbagai pihak, mulai dari entrepreneur hingga entitas besar, yang berbicara tentang brand," ungkap Arto.

Ia menyoroti perubahan signifikan yang terjadi setelah tahun 2010, khususnya dengan kemunculan media sosial seperti Instagram. “Sebelum tahun 2010, untuk masuk ke ritel atau komunikasi strategis seperti billboard dan TV itu sangat sulit. Namun, dengan hadirnya media sosial, wirausaha kecil sekalipun kini memiliki kesempatan untuk berkomunikasi langsung dengan pasar,” tambahnya.

IKLAN INFOBRAND.ID

Arto juga menekankan pentingnya relevansi dalam branding di era digital yang penuh dengan kebisingan informasi. "Digital hanyalah tool. Kunci sebenarnya adalah relevansi produk dan brand kita terhadap kebutuhan konsumen. Tanpa relevansi, digitalisasi tidak akan membawa hasil yang signifikan," jelasnya.

Selain itu, ia memaparkan data menarik tentang perkembangan platform media sosial di Indonesia. Dengan lebih dari 60 juta pengguna Instagram dan 171 juta pengguna Facebook, media sosial menjadi sarana yang sangat luas untuk komunikasi brand. Namun, ia mengingatkan bahwa keberhasilan tidak ditentukan oleh besarnya audiens yang dicapai, melainkan oleh kemampuan brand untuk membangun hubungan yang kuat dengan konsumen.

Arto juga membahas tentang pentingnya memberikan nilai tambah (value proposition) yang nyata dalam setiap produk. Ia mencontohkan beberapa brand lokal seperti Sutra RI dari Pasuruan dan Lentur Bagelan dari Semarang yang berhasil mengusung nilai unik pada produk mereka. "Kata kuncinya adalah nilai plus. Nilai ini bukan hanya soal kualitas, tapi juga relevansi produk dengan kebutuhan konsumen," ungkapnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa brand perlu fokus pada pasar yang spesifik dan memulai dari skala yang sesuai dengan anggaran. "Semakin spesifik pasar yang ditargetkan, semakin efektif pula komunikasi yang dilakukan. Jangan takut memulai dari skala kecil, karena dari sana kita bisa bertumbuh," ujar Arto.

Arto juga menyoroti tantangan besar di era branding saat ini, yaitu kebisingan informasi dan meningkatnya jumlah brand baru yang terdaftar setiap tahun. “Indonesia memiliki rata-rata 30-40 brand baru yang didaftarkan setiap tahun pasca-pandemi, menjadikannya salah satu negara dengan pertumbuhan brand paling agresif di Asia Tenggara,” jelasnya.

IKLAN INFOBRAND.ID

Ia mengajak para pelaku usaha untuk memanfaatkan teknologi dan media sosial sebagai karpet merah yang membawa brand mereka lebih dekat dengan konsumen. Namun, ia menegaskan bahwa keberhasilan tetap bergantung pada relevansi dan nilai tambah yang ditawarkan.

"Branding bukan hanya soal profitabilitas, tetapi juga tentang bagaimana kita memberikan dampak positif, menciptakan lapangan kerja, dan berkontribusi pada masyarakat," kata Arto.

Dengan strategi yang tepat, setiap brand memiliki peluang untuk bersaing, tumbuh, dan memberikan dampak positif di pasar yang semakin kompetitif.

Baca berita lainnya di Google News


Share This Article!