Shell Fokus pada LNG untuk Dorong Kinerja 10 Tahun ke Depan
Shell alihkan fokus ke LNG dalam 10 tahun ke depan untuk dorong kinerja dan kurangi emisi global, dengan proyek strategis di Kanada, Abu Dhabi, dan Nigeria.
Shell Indonesia.
INFOBRAND.ID, Jakarta - Shell mengumumkan rencana strategis untuk mengalihkan fokus bisnis dari energi fosil tradisional ke sektor liquefied natural gas (LNG) dalam satu dekade mendatang. Langkah ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk memperkuat posisi keuangan dan memperluas pangsa pasar di tengah perubahan arah industri energi global.
Baca juga:
CEO Shell, Wael Sawan, menyampaikan bahwa perusahaan akan memperbesar fokus pada gas alam sebagai langkah untuk meningkatkan daya saing dibandingkan para pesaing di Eropa dan Amerika Serikat (AS). Perubahan arah ini menandai pengurangan investasi Shell pada sejumlah proyek energi terbarukan seperti angin, surya, dan inisiatif rendah karbon lainnya.
IKLAN INFOBRAND.ID
Menurut Sawan, LNG merupakan salah satu sumber energi yang paling efektif dalam menekan emisi karbon secara global. Gas alam cair ini dinilai mampu menggantikan peran batu bara, terutama di negara-negara Asia seperti India dan China, yang selama ini masih mengandalkan energi fosil dengan tingkat emisi tinggi.
Sawan memproyeksikan bahwa permintaan global terhadap LNG akan meningkat signifikan. Hingga tahun 2040, pertumbuhannya diperkirakan mencapai 60%, dengan pangsa pasar naik menjadi 20% dari total penjualan gas alam global, dibandingkan 13% saat ini.
“Kami benar-benar berkomitmen pada sektor ini,” ujar Sawan seperti dikutip dari Reuters, Rabu (1/10/2025).
IKLAN INFOBRAND.ID
Sebagai bagian dari strategi jangka panjang tersebut, Shell kini tengah menyiapkan sejumlah proyek LNG di berbagai lokasi strategis, termasuk di Abu Dhabi, Nigeria, dan beberapa wilayah potensial lainnya. Pekan lalu, Sawan juga melakukan kunjungan ke Vancouver untuk merayakan keberhasilan proyek LNG Canada, yang menjadi proyek ekspor LNG skala besar pertama di Kanada sekaligus di pantai barat Amerika Utara.
Proyek ini mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah Kanada. Perdana Menteri Mark Carney menempatkan ekspansi LNG Canada sebagai salah satu dari lima proyek utama yang akan dipercepat realisasinya. Sawan mengungkapkan optimisme terhadap masa depan proyek tersebut.
“Saya belum pernah melihat kondisi sebaik sekarang di Kanada. Semua pihak sangat bersemangat proyek ini bisa terwujud,” katanya.
IKLAN INFOBRAND.ID
Meski demikian, keputusan investasi Shell akan tetap mempertimbangkan dinamika pasar global, terutama terkait rencana peningkatan kapasitas LNG di Amerika Serikat dan wilayah lain yang tengah gencar dilakukan. Kelebihan pasokan dapat mempengaruhi nilai ekonomi proyek baru, sehingga waktu pelaksanaan menjadi faktor strategis yang sangat penting.
Baca juga:
- SPBU Swasta Sepakat Beli BBM Murni dari Pertamina
- Vivo dan BP Batalkan Pembelian BBM dari Pertamina karena Etanol
“Jumlah keputusan investasi yang diambil saat ini cukup mengejutkan, karena berada di sisi atas kurva biaya. Jadi secara ekonomi belum sepenuhnya rasional. Karena itu, kami perlu benar-benar menilai kapan waktu yang tepat untuk menambah kapasitas," jelas Sawan.
Langkah Shell untuk memperkuat fokus pada LNG menunjukkan arah baru strategi energi global, di mana gas alam cair dipandang sebagai solusi transisi menuju ekonomi rendah karbon. Dengan permintaan yang terus meningkat dan dukungan dari negara-negara pengimpor utama, LNG diproyeksikan menjadi pilar penting dalam portofolio energi Shell di masa depan.
Video Pilihan dari INFOBRAND TV
