Perspirex Hentikan Penjualan di Indonesia karena Serangan Buzzer

INFOBRAND.ID, Jakarta - Perspirex, merek antiperspirant asal Denmark, resmi mengumumkan keputusannya untuk menghentikan penjualan produknya di Indonesia. Melalui unggahan di akun Instagram resminya pada Selasa (5/8/2025), Perspirex menyampaikan pesan singkat namun jelas: “Indonesia kami pamit.”

Baca juga:

• Deorex Bagikan 100 Ribuan Produk di Transportasi Umum untuk Rasakan Pengalaman Langsung
• PURE Sabet Brand Indonesia Excellence Award 2024

Dalam unggahan tersebut, Perspirex mengungkapkan alasan di balik keputusan hengkang dari pasar Indonesia, salah satunya adalah tekanan dari kampanye negatif yang disebut sebagai black campaign serta penggunaan buzzer oleh pesaing.

IKLAN INFOBRAND.ID

“Perspirex datang dengan niat baik, membantu banyak orang merasa lebih percaya diri lewat solusi antiperspirant yang terbukti efektif,” tulis pihak Perspirex. “Tapi sayangnya, banyak brand mulai overclaim. Beberapa menjatuhkan lewat black campaign. Buzzer digunakan untuk merusak reputasi. Semua itu berdampak bagi kami. Kami sudah berusaha sekuat mungkin, namun pada akhirnya kami tidak bisa lagi melanjutkan perjalanan ini,” lanjut pernyataan tersebut.

Perspirex mulai hadir di pasar Indonesia sekitar tahun 2020. Berdasarkan keterangan dalam media sosial TikTok mereka, brand ini telah menjalankan bisnisnya selama lima tahun di Indonesia. Produk yang ditawarkan cukup beragam, termasuk varian roll-on seperti Original, Strong, Comfort, dan For Men, serta lotion khusus tangan dan kaki.

Meskipun begitu, Perspirex dipasarkan dengan harga premium, berkisar antara Rp199.000 hingga Rp270.000. Bandingkan dengan produk antiperspirant lainnya di pasar lokal yang dijual di kisaran Rp20.000 hingga Rp30.000-an, harga ini tentu menyasar segmen konsumen tertentu yang mengutamakan efektivitas dan kualitas.

IKLAN INFOBRAND.ID

Namun, terlepas dari harga yang lebih tinggi, Perspirex dikenal sebagai salah satu produk antiperspirant yang efektif dan tahan lama, bahkan mampu mengurangi bau badan dan produksi keringat selama beberapa hari dalam sekali pemakaian. Seluruh produk Perspirex juga telah terdaftar secara resmi di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia, memastikan bahwa produknya aman digunakan dan memenuhi standar regulasi nasional.

Perspirex sendiri dikembangkan oleh Riemann A/S, perusahaan perawatan kulit asal Denmark yang didirikan oleh Claus Riemann pada tahun 1979. Visi Riemann sejak awal adalah menciptakan produk dengan “efek yang dapat diidentifikasi secara objektif” dan manfaat nyata bagi konsumen. Pada tahun yang sama dengan berdirinya perusahaan, Riemann juga meluncurkan produk tabir surya ber-SPF tinggi pertama yang dikenal dengan nama Riemann P20, yang menjadi pelopor pasar tabir surya global.

Menariknya, pengembangan Perspirex bermula dari upaya pribadi Claus Riemann membantu adik perempuannya, Bodil, yang mengalami masalah keringat berlebih pada kaki. Produk inilah yang kemudian menjadi cikal bakal Perspirex, yang saat ini dikenal sebagai salah satu antiperspirant paling efektif di dunia.

IKLAN INFOBRAND.ID

Seiring waktu, Perspirex berkembang menjadi merek niche dengan kehadiran di lebih dari 30 pasar global. Produk-produknya banyak dijual di apotek, toko obat, hingga toko swalayan di kawasan Eropa dan sejumlah negara lainnya.

Sayangnya, meskipun memiliki reputasi internasional dan efektivitas produk yang sudah teruji, keberadaan Perspirex di Indonesia tidak dapat dipertahankan. Persaingan bisnis yang semakin keras dan tidak sehat, termasuk penggunaan buzzer untuk menjatuhkan reputasi pesaing, menjadi faktor utama di balik keputusan perusahaan untuk menarik diri dari pasar Tanah Air.

Baca juga:

• Berkat Kualitas, Noera Borong Lima Kategori Brand Choice Award 2023
• Yuk Kenalan dengan Parfum Brasov Terlaris

Bagi para pelaku bisnis dan profesional di industri produk konsumen, kasus ini memberikan pelajaran penting mengenai pentingnya menjaga integritas dalam berkompetisi. Di tengah ketatnya persaingan, strategi pemasaran yang etis dan berkelanjutan menjadi kunci untuk menjaga kepercayaan konsumen dalam jangka panjang.