Ahad, 12 Oktober 2025

Follow us:

infobrand
11th INFOBRAND

Manulife Prediksi Minat Investor ke Obligasi Asia Menguat

Minat investor terhadap obligasi Asia diprediksi meningkat pada paruh kedua 2025, didorong oleh pelemahan dolar AS dan potensi penurunan suku bunga.

Manulife Prediksi Minat Investor ke Obligasi Asia Menguat Investor global mulai melirik kembali pasar pendapatan tetap Asia sebagai peluang diversifikasi dan pertumbuhan imbal hasil.

INFOBRAND.ID, Jakarta - Manulife Investment Management memperkirakan pasar pendapatan tetap di Asia akan menunjukkan kinerja yang lebih kuat pada paruh kedua tahun 2025. Optimisme ini didorong oleh berbagai faktor makroekonomi global dan regional yang menciptakan peluang investasi menarik, khususnya bagi investor global dan Asia yang mencari diversifikasi portofolio.

Murray Collis, Head of Asia ex-Japan Fixed Income di Manulife Investment Management, menjelaskan bahwa pelemahan dolar Amerika Serikat menjadi pendorong utama membaiknya performa obligasi lokal Asia.

Baca juga:

IKLAN INFOBRAND.ID

IBOS EXPO 2025

“Dengan ketidakpastian seputar posisi fiskal Amerika dan dolar Amerika yang kalah unggul sepanjang tahun ini, kami melihat minat yang lebih besar dari investor global dan investor Asia untuk kembali ke kawasan ini demi peluang investasi dan diversifikasi,” ucap Murray dalam keterangan resmi (11/7/2025).

Menurut Murray, pasar saat ini memperkirakan bahwa The Federal Reserve (The Fed) akan melanjutkan siklus pemangkasan suku bunga pada semester kedua tahun ini. Setelah mempertahankan suku bunga di level 4,5 persen selama semester pertama 2025, langkah lanjutan dari The Fed ini diprediksi akan memberikan dukungan terhadap pasar pendapatan tetap secara menyeluruh.

Di sisi lain, pasar domestik Asia dinilai juga memiliki potensi penurunan suku bunga, terutama di negara-negara seperti Malaysia, Thailand, Indonesia, dan Filipina. Langkah ini diharapkan dapat memberikan dorongan bagi pertumbuhan ekonomi yang terdampak oleh hambatan tarif global. Penurunan suku bunga domestik ini, menurut Collis, berpotensi meningkatkan kinerja instrumen obligasi lokal di kawasan tersebut.

IKLAN INFOBRAND.ID

TOP INNOVATION CHOICE AWARD 2025

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa obligasi Asia dalam denominasi dolar Amerika tetap menjadi pilihan menarik bagi investor. Hal ini disebabkan oleh kombinasi imbal hasil yang relatif tinggi dan durasi yang lebih pendek dibandingkan dengan aset serupa dari kawasan lain.

Charlie Dutton, Head of Emerging Market Equities di Manulife Investment Management, turut menyoroti peluang yang tumbuh di pasar Asia Tenggara. Ia menyatakan bahwa kondisi ekonomi makro di negara-negara seperti Indonesia, Thailand, dan Malaysia semakin mendukung daya tarik kawasan ini di mata investor internasional. Faktor-faktor seperti inflasi yang lebih terkendali, arah kebijakan moneter yang cenderung longgar, dan penataan ulang rantai pasokan menjadi landasan utama proyeksi optimistis tersebut.

Dutton menjelaskan bahwa ASEAN memiliki sejumlah keunggulan struktural yang menjanjikan dalam jangka panjang.

IKLAN INFOBRAND.ID

JASA PRESS RELEASE

“Kami melihat potensi yang kuat pada perusahaan-perusahaan yang sejalan dengan peningkatan konsumsi, inklusi digital, dan integrasi regional,” katanya.

Ia juga mencatat bahwa populasi muda, perbaikan infrastruktur, serta upaya reformasi yang berkelanjutan semakin memperkuat daya saing kawasan ASEAN di pasar global.

Baca juga:

Dengan kondisi ini, kawasan Asia—terutama Asia Tenggara—dinilai berada dalam posisi strategis untuk menarik aliran modal global ke sektor pendapatan tetap maupun ekuitas. Para pelaku pasar pun disarankan untuk mencermati dinamika suku bunga global dan regional guna menangkap peluang yang ada di pasar Asia pada sisa tahun 2025.


Tag: Manulife

Share This Article!

Video Pilihan dari INFOBRAND TV