Ahad, 12 Oktober 2025

Follow us:

infobrand
11th INFOBRAND

Erha Dorong Bisnis Hijau Lewat Daur Ulang Botol Kosmetik

Erha kumpulkan 2,6 juta botol kosmetik bekas dan tanam 300 pohon mangrove sebagai bagian dari komitmen hijau melalui program Start to Change.

Erha Dorong Bisnis Hijau Lewat Daur Ulang Botol Kosmetik Cosmetic Reverse Vending Machine dari ERHA yang berfungsi untuk mengurangi sampah plastik di Indonesia.

INFOBRAND.ID, Jakarta - Isu keberlanjutan kini menjadi elemen strategis dalam pengambilan keputusan bisnis. Tidak hanya sebagai pelengkap, aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) kini menjadi bagian penting dalam operasional dan rencana jangka panjang berbagai perusahaan. Tren ini didorong oleh konsumen yang semakin kritis dalam memilih merek yang mereka dukung, yakni merek yang bertanggung jawab secara sosial dan peduli terhadap lingkungan.

Menanggapi hal ini, Erha menunjukkan komitmen nyatanya melalui program Start to Change. Melalui inisiatif ini, Erha telah berhasil mengelola 2,6 juta botol plastik bekas kemasan produk kecantikan. Program ini menjadi langkah konkret Erha dalam mendukung ekonomi sirkular sekaligus mengurangi limbah plastik di Indonesia.

Baca juga:

IKLAN INFOBRAND.ID

IBOS EXPO 2025

Sebagai bentuk apresiasi terhadap keberhasilan tersebut, Erha melakukan kegiatan tanam mangrove di Taman Wisata Alam Angke Kapuk, Jakarta Utara. Sebanyak 300 pohon mangrove ditanam bersama 40 anggota komunitas Start to Change Heroes, yang merupakan pelanggan aktif Erha Ultimate yang secara rutin mengembalikan botol kosmetik bekas pakai ke klinik Erha.

Indonesia sendiri merupakan negara dengan potensi ekosistem mangrove yang sangat besar. Tercatat, sekitar 20–25% dari total ekosistem mangrove dunia berada di Indonesia dengan luas mencapai 3,36 juta hektare. Sayangnya, menurut Global Mangrove Alliance, lebih dari 60% hutan mangrove dunia mengalami kerusakan atau hilang dalam dua dekade terakhir. Oleh karena itu, pelestarian mangrove menjadi tanggung jawab kolektif yang tidak bisa ditunda.

Oemar Saputra, Head of Sustainability & People Relations Arya Noble Group selaku induk usaha Erha, menegaskan bahwa program ini merupakan wujud kontribusi nyata Erha dan para pelanggannya dalam menjaga lingkungan.

IKLAN INFOBRAND.ID

TOP INNOVATION CHOICE AWARD 2025

“Selama ini, sudah 2,6 juta botol yang berhasil kami kumpulkan dan kelola. Hari ini, kami ingin merayakannya dengan menanam mangrove bersama pelanggan yang punya semangat yang sama dalam menjaga lingkungan,” ujar Oemar dalam keterangan resminya pada Minggu (21/7/2025).

Lebih dari sekadar pengumpulan limbah, program Start to Change juga menyasar dampak sosial. Sampah kosmetik yang terkumpul telah diolah menjadi berbagai produk fungsional seperti merchandise hasil daur ulang, bahkan mendanai beasiswa pendidikan untuk anak-anak Indonesia. Inisiatif ini memperlihatkan bahwa praktik bisnis berkelanjutan tidak hanya menyentuh isu lingkungan, tetapi juga membawa manfaat nyata bagi masyarakat luas.

Untuk meningkatkan partisipasi publik, Erha juga memperkenalkan Cosmetic Reverse Vending Machine (CRVM), sebuah mesin pintar pertama di Indonesia yang secara otomatis menerima botol kosmetik bekas. Mesin ini kini tersedia di lima lokasi Jabodetabek, termasuk Aeon Mall BSD dan Senayan Park. Inovasi ini dihadirkan untuk memudahkan proses daur ulang bagi pelanggan.

IKLAN INFOBRAND.ID

JASA PRESS RELEASE

“Kami sadar bahwa mengumpulkan sampah kemasan bukan hal mudah. Tapi lewat kolaborasi dengan pelanggan dan mitra seperti Waste4Change, Plasticpay, dan Ecovisi Indonesia, kami terus berusaha memastikan botol bekas yang kami terima tidak berakhir di TPA,” tambah Oemar.

Langkah Erha juga mendapat sambutan positif dari pihak pengelola Taman Wisata Alam Angke Kapuk. Ratih Maduretno, Manajer Operasional kawasan tersebut, menyampaikan harapannya atas kerja sama ini.

“Kami masih punya 99 hektar lahan, tapi baru 60% yang tertanami mangrove. Kami berharap kerja sama dengan ERHA bisa membantu memperluas cakupan pelestarian mangrove di kawasan ini.”

Baca juga:

Sejak diluncurkan, program Start to Change telah mengelola lebih dari 40 ton sampah kosmetik dan melibatkan lebih dari 400.000 pelanggan sebagai bagian dari gerakan perubahan. Ini menjadi bukti bahwa sektor kecantikan pun bisa menjadi pelopor dalam menjalankan praktik bisnis hijau yang berkelanjutan.


Share This Article!

Video Pilihan dari INFOBRAND TV