Asuransi Astra Pertahankan Peringkat Kredit Tertinggi dari AM Best Selama Tiga Tahun Berturut-turut

INFOBRAND.ID - Ketangguhan dan daya adaptasi menjadi kunci bagi setiap perusahaan dalam menghadapi tantangan industri yang kian kompleks, termasuk di sektor asuransi. PT Asuransi Astra Buana (Asuransi Astra) kembali membuktikan konsistensinya dalam menjaga stabilitas kinerja dan kredibilitas di tengah dinamika global yang terus bergerak cepat.
Selama tiga tahun berturut-turut, Asuransi Astra sukses mempertahankan peringkat kredit tertinggi dari lembaga pemeringkat internasional AM Best. Perusahaan meraih Financial Strength Rating (FSR) “A-” (Excellent) dan Long-Term Issuer Credit Rating (LCR) “a-” (Excellent). Sementara di tingkat nasional, Asuransi Astra juga mencatatkan pencapaian dua tahun berturut-turut dengan memperoleh Indonesian National Scale Rating (NSR) “aaa.ID” (Exceptional), seluruhnya dengan outlook stabil.
Capaian ini menjadi bukti kekuatan fundamental perusahaan dalam mengelola bisnis asuransi umum secara berkelanjutan, serta menjadi refleksi dari tata kelola yang baik, manajemen risiko yang tepat, dan strategi bisnis yang adaptif.
Sebagai informasi, AM Best merupakan lembaga pemeringkat global yang berbasis di Amerika Serikat dan secara khusus fokus pada industri asuransi. Sejak berdiri pada 1899, AM Best telah menjangkau lebih dari 100 negara, dan hingga saat ini, peringkat A- (Excellent) menjadi yang tertinggi untuk skala internasional di industri asuransi umum Indonesia.
Peringkat yang diperoleh Asuransi Astra mencerminkan kekuatan dari beberapa aspek utama, antara lain Balance Sheet Strength dan Operating Performance yang dinilai very strong, serta Business Profile yang berada pada kategori neutral, dan Enterprise Risk Management (ERM) yang dikategorikan appropriate.
AM Best juga mempertimbangkan pengaruh dari Jardine Matheson Holdings Limited (Bermuda) sebagai pemegang saham utama, yang dinilai bersifat netral terhadap kinerja Asuransi Astra.
Dalam penilaiannya, Balance Sheet Strength yang kuat ditopang oleh risk-adjusted capitalization pada level tertinggi, sebagaimana tercermin dalam rasio Best’s Capital Adequacy Ratio (BCAR) per 31 Desember 2024. Hal ini didukung oleh pembentukan modal internal yang konsisten dan rendahnya net underwriting leverage. Portofolio investasinya pun dinilai memiliki risiko moderate, dengan komposisi utama berupa obligasi dan reksa dana berperingkat domestik.
Sementara dari sisi Operating Performance, Asuransi Astra mencatatkan average combined ratio sebesar 87,9% dan return-on-equity 17,4% dalam periode 2020–2024. Pada 2024, combined ratio tercatat 87,2%—angka yang menunjukkan efisiensi underwriting, terutama dari lini bisnis yang berasal dari Astra Group. Ditambah lagi, performa investasi yang stabil terus menjadi salah satu kontributor utama terhadap laba perusahaan.
Dari aspek Business Profile, Asuransi Astra menduduki posisi kedua di industri asuransi umum nasional. Portofolio bisnis yang terdiversifikasi, serta dukungan kuat dari Astra Group, menjadi kekuatan utama dalam menjangkau pasar domestik secara optimal. Saluran distribusi untuk produk non-kendaraan juga dinilai bervariasi, yang menunjukkan kemampuan perusahaan menjangkau lebih luas segmen konsumen.
Sementara itu, kerangka Enterprise Risk Management perusahaan dinilai telah sesuai dengan ukuran dan kompleksitas operasional saat ini.
Menanggapi pencapaian tersebut, Maximiliaan Agatisianus, President Director Asuransi Astra, menyampaikan bahwa keberhasilan mempertahankan peringkat ini merupakan hasil dari komitmen berkelanjutan perusahaan dalam menciptakan peace of mind bagi pelanggan.
“Kami berharap pencapaian ini dapat menjadi fondasi kuat untuk memperkuat kepercayaan pelanggan dan pemangku kepentingan. Ini adalah motivasi bagi kami untuk terus meningkatkan kualitas produk dan layanan, agar senantiasa satu langkah di depan dalam memenuhi, bahkan melampaui ekspektasi,” ujar Maximiliaan.
Dengan pencapaian ini, Asuransi Astra semakin meneguhkan posisinya sebagai salah satu perusahaan asuransi umum terdepan yang tidak hanya fokus pada pertumbuhan bisnis, namun juga pada penguatan struktur keuangan dan tata kelola yang berkelanjutan.