AGNI Game Lokal Bergenre Horor Angkat Budaya Indonesia

INFOBRAND.ID - Studio game independen asal Indonesia, Separuh Interactive, resmi meluncurkan demo perdana dari gim horor sinematik Agni: Village of Calamity dalam sesi audiensi eksklusif bersama Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Irene Umar, pada 18 Juli 2025. Inisiatif ini menjadi langkah strategis awal dalam kampanye global game Agni, yang dijadwalkan rilis pada kuartal ketiga 2026 untuk platform PC (Steam) dan konsol utama.

Dalam kesempatan tersebut, tim Separuh Interactive yang diwakili oleh Yudi Tukiaty (Business Development) dan Leo Avero (Creative Lead), memperkenalkan demo publisher build eksklusif yang belum pernah ditampilkan ke publik. Presentasi mencakup strategi positioning global, pendekatan naratif, serta kekuatan visual dan mekanik yang menjadikan Agni sebagai IP horor berdaya saing ekspor.

IKLAN INFOBRAND.ID

“Presentasi ini adalah awal dari gerakan global kami. Kami membuka komunikasi dengan publisher internasional dan mengajak komunitas untuk mendukung dengan menambahkan Agni ke wishlist di Steam. Dukungan ini sangat penting untuk validasi pasar menjelang debut publik kami di Tokyo Game Show 2025,” ujar Yudi.

Mengusung genre third-person psychological horror, Agni menggabungkan eksplorasi naratif sinematik dan pertempuran intens dengan pendekatan kamera tetap (fixed camera angles) yang membangun atmosfer horor klasik. Dengan sistem pertarungan berbasis limited aiming dan resource management, game ini menghadirkan sensasi survival horror yang mengingatkan pada era awal Resident Evil dan Silent Hill.

IKLAN INFOBRAND.ID

Leo Avero menambahkan, lebih dari sisi teknis, kekuatan utama Agni terletak pada atmosfer dan narasi lokal yang kuat. Berlatar di desa fiktif Purba, cerita game ini terinspirasi dari folklore, mitos spiritual, dan dinamika sosial masyarakat pedesaan Indonesia. Tim pengembang melakukan riset budaya mendalam, termasuk arsitektur, simbolisme, dan unsur supranatural khas Nusantara.

“Indonesia menyimpan banyak kisah yang tak kasat mata namun nyata. Itulah inti dari horor yang kami bangun. Agni bukan hanya menakutkan secara visual, tetapi juga penuh suspense dan aksi mencekam,” jelas Leo Avero.

IKLAN INFOBRAND.ID

Sementara itu, Wamenparekraf Irene Umar menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif tersebut. Menurutnya, Agni membuktikan bahwa narasi lokal Indonesia mampu bersaing di panggung global jika dikemas dengan kualitas internasional.

“Game seperti Agni membuktikan bahwa narasi lokal kita memiliki daya tarik global bila dikemas dengan standar internasional. Kami di Kemenekraf sangat mendukung lahirnya IP-IP orisinal yang tidak hanya tampil menarik secara visual dan gameplay, tetapi juga membawa identitas budaya Indonesia ke pentas dunia,” ujar Irene.

Selain mendukung ekspansi global, Irene juga mendorong eksplorasi transmedia, seperti adaptasi film, merchandise, hingga instalasi tematik. Audiensi ini menjadi bagian dari diplomasi kreatif lintas sektor yang membuka peluang kolaborasi strategis.

Ke depan, Separuh Interactive membuka peluang kerja sama dengan publisher, investor, distributor, serta mitra kreatif yang memiliki visi membangun ekosistem IP berbasis budaya Asia Tenggara. Dukungan awal publik juga sangat diharapkan dalam bentuk wishlist Agni di Steam.

Demo publik Agni: Village of Calamity akan tersedia pertama kali di ajang Tokyo Game Show 2025, melalui partisipasi di Indie Arena, Makuhari Messe, Jepang. Sementara rilis global dijadwalkan pada Q3 2026.