INFOBRAND.ID – GOJEK melalui empat layanannya seperti GO-RIDE, GO-CAR, GO-FOOD dan GO-LIFE telah memberikan kontribusinya sebesar Rp44,2 triliun untuk perekonomian Indonesia. Hal ini diungkap berdasarkan hasil studi yang dilakukan oleh Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) yang bertajuk “Dampak GOJEK terhadap Perekonomian Indonesia pada Tahun 2018”.
Hasil studi tersebut lebih besar dari studi serupa yang dilakukan pada tahun 2017 lalu. Dimana saat itu GOJEK memberikan kontribusinya dari dua mitra (mitra pengemudi roda dua dan UMKM) yang mencapai Rp15,1 triliun.
“Kontribusi yang semakin besar dari GOJEK menunjukkan bahwa teknologi mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi digital. GOJEK sebagai pemain utama industri teknologi di Indonesia telah menunjukkan kemampuan inovasi teknologinya untuk memperluas peluang penghasilan,” ungkap Wakil Kepala LD FEB UI, Dr. Paksi C.K. Walandouw dalam siaran pers yang diterima redaksi INFOBRAND.ID, Kamis (21/3/2019).
Dalam studi tersebut dijelaskan, UMKM GO-FOOD telah memberikan kontribusi paling besar dari layanan GOJEK lainnya yakni mencapai Rp18 triliun. Di urutan kedua dari mitra pengemudi GO-RIDE yang berhasil menyumbang sebanyak Rp16,5 triliun dan disusul oleh mitra pengemudi GO-CAR dan GO-LIFE (GO-CLEAN dan GO-MASSAGE) dengan masing-masing sebanyak Rp8,5 triliun dan Rp1,2 triliun.
“Kontribusi mitra UMKM GO-FOOD tahun 2018 naik hampir tiga kali lipat dibanding tahun 2017. Pertumbuhan kontribusi mitra UMKM GO-FOOD ini antara lain disebabkan oleh optimalisasi fitur teknologi GOJEK yang digunakan oleh mitra UMKM GO-FOOD,” kata Paksi.
Studi ini dilakukan di beberapa wilayah Indonesia dengan menggunakan metode kuantitatif melalui wawancara tatap muka. Penentuan responden penelitian dilakukan dengan pencuplikan acak sederhana (simple random sampling) dari database mitra yang aktif dalam tiga bulan terakhir; mitra pengemudi roda dua GO-RIDE (3,886 responden), mitra pengemudi roda empat GO-CAR (1,010 responden), mitra UMKM GO-FOOD (1,000 responden), dan mitra GO-LIFE (836 responden).
Sampel penelitian ini mewakili populasi mitra pengemudi, mitra UMKM, dan GO-LIFE di wilayah penelitian. Studi ini merupakan salah satu riset dengan skala dan cakupan terbesar pada industri ekonomi digital Indonesia dengan margin of error di bawah 3,5%. [ded]