JAKARTA, INFOBRAND.ID – Jasa kurir SiCepat Ekspres terus menjadi pilihan para online seller di Indonesia sebagai layanan kirim barang yang murah dan cepat sampai ke tangan pelanggan. Buktinya, hingga kini, jumlah seller yang tergabung dengan jasa kurir ini mencapai 1.345.386 seller yang tersebar di e-commerce dan social commerce dengan rata-rata pengiriman mencapai 650 ribu shipment setiap harinya. Jumlah tersebut diluar partner seller yang non-ecommerce.
Chief Marketing PT SiCepat Ekspres Indonesia, Wiwin Dewi Herawati saat menjadi narasumber INFO BRAND TALKS beberapa waktu lalu mengatakan bahwa pihaknya akan terus berupaya mempertahankan partner seller yang sudah ada. Salah satu caranya dengan melakukan Three Sixty Degree Campaign.
“Saat ini kami memiliki lebih dari 1,3 juta seller di Indonesia. Bagaimana cara kami memaintain-nya? Kami melakukan yang namanya Three Sixty Degree Campaign. Seberapa kuat? Sangat kuat sekali,” ujarnya.
IKLAN INFOBRAND.ID
Tak hanya itu, untuk menjadi salah satu bisnis jasa kurir yang sustain, kata Wiwin, pihaknya juga melakukan strategi profitable marketing yang mencakup tiga hal yakni customer management, product management dan brand management.
“Kami mengelola sesuatu berdasarkan apa yang bisa membangun bisnis customer kami (online seller-red). Sehingga akan tercipta engagement yang baik antara kami dan customer,” jelasnya.
Sementara dari sisi product management, SiCepat memiliki beberapa layanan seperti SiCepat Go untuk pengiriman jalur internasional yang saat ini tersedia di Asia dan Australia, lalu SiCepat Syariah, H3LO (Heboh 3 Kilo) dan Halu (Harga Mulai 5 Ribu).
“Kemudian kalau dari sisi brand management, kami sendiri telah melakukan co-branding dan juga extension dengan beberapa partner. Jadi yang kami lakukan kalau boleh dibilang diferensiasinya betul-betul memperhatikan yang namanya profitable marketing,” katanya.
Hingga saat ini, SiCepat telah memiliki 900 gerai yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Kendati demikian, SiCepat masih menutup rapat-rapat peluang keagenan untuk calon investor. Alasannya, masih ingin terus membangun infrastruktur yang kuat.
