Pesatnya jumlah aplikasi mobile di Indonesia tentunya menjadi sebuah petanda akan majunya strategi bisnis dari sebuah brand dalam memanfaatkan fasilitas mobile digital. Namun, menjadi sebuah pertanyaan besar manakala sebuah brand secara tiba-tiba ikut latah mengeluarkan aplikasi mobile tanpa melakukan riset terlebih dahulu. Hal inilah yang seharusnya dilakukan oleh para pemilik brand dalam mengeluarkan sebuah aplikasi mobile.
Fenomena ini pun diamini oleh Founder Certrova Coaching & Training dan Trainer Indonesia Association of Life Coach (IALC), Donni Sitorus. Menurutnya, brand perlu mengkaji terlebih dahulu dalam meluncurkan aplikasi mobile. “Riset terlebih dahulu apa yang dibutuhkan orang di daerah atau wilayah tersebut. Terus meningkatkan kualitas layanan aplikasi. Rutin mengeluarkan produk-produk layanan terbaru yang lebih mudah untuk digunakan,” katanya kepada INFOBRAND.ID.
Donni menambahkan, brand yang paling cocok untuk meluncurkan sebuah aplikasi mobile ialah sebuah brand yang bergerak dalam bidang jasa dan sejenisnya serta jual beli produk. “Jasa dan sejenisnya dan jual beli cocok,” terangnya.
Bagi brand yang tidak mengeluarkan aplikasi mobile pun Donni menilai tidak perlu risau. Menurutnya, aplikasi mobile bukanlah hal yang menentukan mati hidupnya sebuah bisnis. “Tidak , contoh terapi untuk anak-anak autis tanpa aplikasi tetap bisa berkembang. Karena majunya bisnis bukan semata-mata ditentukan oleh adanya aplikasi mobile, dan tidak semua bisnis memerlukan aplikasi mobile,” ucapnya.
Menjadi sebuah brand yang mengeluarkan aplikasi mobile tentunya diperlukan membuat strategi promosi yang baik dalam menjalankannya. Menurut Donni, sebuah brand yang telah mengeluarkan platform aplikasi mobile harus bisa membuat konten iklan yang menarik sebagai ajang memperomosikan produknya. “Karena itu buat copywriting dan story telling yang baik dalam merumuskan iklannya,” tutupnya.