Belum lama ini, ZTE menyelenggarakan pameran inovasi 5G di Indonesia. Event yang bertajuk ‘Leading 5G Tour 2019’ tersebut bertujuan mengedukasi sekaligus berbagi pengalaman dalam Unified RAN, Simplified Network, dan Active Ecosystem untuk mengatasi tantangan utama dalam menjadikan 5G dari teknologi menuju komersialisasi.
Richard Liang selaku Presiden Direktur ZTE Indonesia mengklaim bahwa ZTE telah menjadi yang terdepan dalam teknologi 5G serta proses pra-komersialisasinya. Dengan produk dan teknologi yang dimiliki, ZTE ingin memfasilitasi para mitranya untuk menyebarkan jaringan.
“Kami sangat bersemangat dalam menyampaikan solusi mutakhir kami kepada mitra strategis kami di Indonesia dalam acara Leading 5G Tour 2019 ini, termasuk Common Core, Network Slicing, 5G Flexhaul, Big Video, dan teknologi canggih lainnya”, ujar Richard Liang dalam pidato pembukaannya.
Hal senda juga disampaikan Bai Jie selaku Marketing Director ZTE Indonesia. Ia mengatakan bahwa di tahun 2018, biaya penelitian dan pengembangan ZTE mencapai RMB 10,91 miliar, yang membuktikan bahwa ZTE terus berinovasi dan berkonsentrasi pada peningkatan efisiensi dengan berfokus pada pelanggan, produk core dan mengoptimalkan struktur R&D.
“Kami senang membagikan inovasi dan teknologi ini kepada mitra operator telekomunikasi kami di Indonesia dan mendiskusikan bagaimana hal ini dapat membantu mereka menghadirkan jaringan yang andal dan lebih bernilai bagi pelanggan mereka.” Pungkasnya.