JAKARTA, INFOBRAND.ID - Era new normal membuat mal dan restoran mulai membuka diri. Akan tetapi, mayoritas konsumen merasa tetap waspada untuk menikmati makanan di restoran. Masuk dan duduk di tempat orang silih berganti menikmati hidangan, mendatangkan kekhawatiran sendiri. Maklum, tidak ada yang bisa menjamin tidak ada virus sama sekali yang menempel di ruangan restoran sekalipun sudah diupayakan sesteril mungkin. Dengan kata lain, muncul perasaan insecure.
Dengan kondisi demikian, maka para pengelola resto harus pandai-pandai bersiasat. Salah satu contoh menarik adalah apa yang dilakukan Boga Group. Ellen Widodo, GM Marketing Boga Group menjelaskan ada beberapa langkah yang telah dilakukan oleh jaringan resto yang memiliki 14 merek resto (seperti Master Wok, Paradise Inn, Kintan Buffet, Shaburi, Pepper Lunch, Bakerzin) dan 170 gerai ini. Pertama, pada Maret 2020, mereka meliburkan resto, tapi tidak mem-PHK karyawan yang berjumlah 2000 orang.
Kedua, mempercepat ekspansi cloud kitchen dengan bendera Boga Kitchen. Awalnya Januari 2020 baru membuka sebagai pilot project, kini karena pandemi yang memaksa orang di rumah setelah diberlakukannya PSBB, Boga Group mengakselerasi cloud kitchen. Kini sudah ada 20 cloud kitchen (18 di Jakarta, sisanya di Medan dan Semarang) dan masih akan bertambah. Langkah ketiga, menggenjot inovasi produk dan melebarkan kanal penjualan.
IKLAN INFOBRAND.ID
“Produk inovatif yang diintensifkan oleh Boga Group adalah frozen food yang ready to cook serta makanan ready to eat,” ujarnya dalam Indonesia Brand Forum 2020 pada Kamis (2/7).
Menurutnya, Boga Kitchen telah mendapatkan apresiasi yang positif dari konsumen. Dimana kata dia, cloud kitchen menjadi jalan keluar bagi Boga Group di tengah pandemi karena selain menghidupkan bisnis, juga menampung karyawan sehingga tak ada PHK.
“Kedepannya bukan hal yang mustahil kalau kami akan semakin intensif membangun cloud kitchen,” tambahnya.
Dia menambahkan, dengan konsep dapur satelit, Boga Kitchen bisa berada di satu tempat yang memadai. Yang penting ada buat dapur, sekitar 25 karyawan, dan sistem untuk order-delivery..
“Cloud kitchen jauh lebih ringkas dibanding sebuah resto. Boga Kitchen bisa berada di lokasi seluas 22 meter persegi sementara resto butuh 120 meter persegi dan 75 orang operasional,” ujar Ellen.
IKLAN INFOBRAND.ID
Kendati demikian, Ellen menambahkan, kini perlahan-lahan Boga Group juga membuka restonya. Ada sekitar ¾ resto jaringan Boga Group yang mulai membuka dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Yang menarik, Ellen juga mengungkap bahwa berangkat dari penerimaan konsumen yang positif, Boga Group juga tengah mematangkan rencana untuk masuk ke ritel, menjual frozen food yang ready to cook serta makanan ready to eat di supermarket.
“Mungkin akhir tahun ini sudah ada di supermarket. Jadi, Boga Group memiliki kanal yang makin lebar: resto, cloud kitchen, dan ritel,” tandasnya.
