INFOBRAND.ID, JAKARTA - PT Merck Sharp & Dohme (MSD) Indonesia berkolaborasi dengan Bio Farma untuk meluncurkan kampanye edukasi mengenai pencegahan kanker serviks melalui vaksinasi.
"Kami berkomitmen bersama untuk menghadapi ancaman besar dalam kesehatan di Indonesia, yaitu kanker serviks," ujar Managing Director MSD Indonesia, George Stylianou.
George menjelaskan bahwa kanker serviks, atau kanker leher rahim, disebabkan oleh infeksi human papillomavirus (HPV). Menurut data dari Kementerian Kesehatan, kanker serviks merupakan jenis kanker kedua terbanyak yang diderita perempuan di Indonesia, dengan 36 ribu kasus dan 20 ribu kematian pada tahun 2022.
Selain itu, BPJS Kesehatan mengeluarkan biaya sebesar Rp5,9 triliun untuk penanganan kanker pada tahun 2023.
"Kanker serviks dapat dicegah dengan imunisasi HPV, yang efektif lebih dari 90 persen dalam mencegah penyakit ini, sekaligus mengurangi biaya negara untuk penanganan kanker," ujarnya.
Dirinya berharap kampanye ini akan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan kanker serviks sebelum terlambat, serta berkontribusi pada sistem pelayanan kesehatan.
Sementara itu, Direktur Utama Bio Farma, Shadiq Akasya, mengatakan bahwa kolaborasi dengan MSD Indonesia mendukung Rencana Aksi Nasional (RAN) Eliminasi Kanker Leher Rahim yang dicanangkan oleh Kemenkes pada tahun 2023. Shadiq menyebutkan bahwa Bio Farma berkomitmen untuk menyediakan vaksin yang dibutuhkan untuk program pencegahan kanker serviks.
"Kami sebagai perusahaan BUMN berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan vaksin yang diperlukan oleh program pemerintah dan masyarakat luas," ujar Shadiq. Ia juga menekankan bahwa edukasi tentang pencegahan kanker serviks melalui vaksinasi adalah tanggung jawab bersama seluruh pemangku kepentingan.
Sebagai bagian dari kolaborasi ini, MSD Indonesia akan melakukan transfer teknologi dan pengetahuan kepada Bio Farma untuk meningkatkan konten lokal dari produk vaksin. Tujuannya adalah untuk meningkatkan cakupan vaksinasi di kalangan masyarakat, khususnya perempuan usia produktif.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah meluncurkan Strategi Global untuk Eliminasi Kanker Serviks, dengan target 90-70-90. Ini mencakup vaksinasi HPV untuk 90 persen anak perempuan di bawah usia 15 tahun, skrining dengan tes performa tinggi untuk 70 persen perempuan usia 35 hingga 45 tahun, dan tata laksana standar untuk 90 persen perempuan dengan lesi pra-kanker.
"Kami akan terus melanjutkan program-program pemerintah dan WHO karena meyakinkan masyarakat untuk menerima vaksin tidaklah mudah," pungkasnya.