JAKARTA, INFOBRAND.ID – Sekalipun lebih pasif dibandingkan sosial media, tapi website tetap dianggap perlu sebagai representasi Alfamart untuk memberikan informasi-informasi yang bersifat corporate. Hal ini disampaikan oleh Franchise Marketing General Manager PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, Tomy Sugianto dalam keterangan resminya.
“Saat ini kami memiliki website www.alfamartku.com yang bertujuan memberikan informasi tentang promo terbaru, manfaat menjadi member, layanan pembayaran untuk transaksi digital, informasi tentang waralaba Alfamart dan cara menghubungi customer care kami,” ungkapnya.
Sementara untuk sosial medianya sendiri, kata Tomy, pihaknya memanfaatkan beberapa platform seperti Facebook, Twitter, Instagram Line dan Youtube. “Sekalipun terlihat sama, tetapi masing-masing platform memiliki profil pengguna yang berbeda-beda sehingga Alfamart tetap fokus ke semua channel sesuai segmentasi user dari masing-masing platform,” kata dia.
IKLAN INFOBRAND.ID
Selain itu, Alfamart juga memiliki aplikasi Alfagift yang bertujuan untuk memberikan special benefit untuk member Alfamart. Dimana konsumen Alfamart dapat dengan mudah menjadi member atau menghubungkan kartu member fisiknya menjadi kartu digital.
“Agar pada saat berbelanja di Alfamart, mereka tidak perlu repot-repot membawa kartu member, melainkan hanya perlu menunjukkan kartu virtualnya yang ada didalam handphone mereka,” tambahnya.
Saat ini, Alfamart telah berhasil mendirikan 13.828 gerai yang tersebar di Pulau Jawa, Bali, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan dan Nusa Tenggara. Alfamart juga sudah membuka tak kurang dari 500 gerainya di Filipina.
Untuk bisa menjadi mitra atau franchisee Alfamart, Tomy mengatakan, investasi yang harus disiapkan sebesar Rp500 juta untuk pembukaan gerai baru. Nilai tersebut belum termasuk property dan renovasi. Sementara untuk investasi take over gerai mulai dari Rp800 jutaan, sudah termasuk sewa lokasi 5 tahun. Mitra juga diwajibkan sudah memiliki lokasi dengan luas minimal 50 sampai 250 meter persegi dan juga mengurus perijinan usaha.
Adapun detailing peruntukan dari masing-masing nilai investasi tersebut mencakup franchise fee Rp45 juta untuk 5 tahun, instalasi listrik, peralatan gerai (rak, genset, cctv, chiller, air conditioner, dan lainnya), sistem informasi ritel, shop sign dan sign pole, perijinan gerai, serta promosi dan persiapan pembukaan gerai.
IKLAN INFOBRAND.ID
“Kami menawarkan dua konsep kerjasama yaitu pembukaan gerai baru (lokasi baru & konversi) dan take over gerai. Gerai baru bermula dari lokasi yang perlu dibangun menjadi gerai, sedangkan gerai konversi bermula dari usulan lokasi yang berupa minimarket tradisional atau yang dikelola masyarakat secara mandiri,” jelasnya.
Soal royalty fee, kata Tomy, Alfamart menghitungnya secara progresif, tergantung pada jumlah penjualan bersih bulanan gerai yang bersangkutan dan tidak termasuk pajak. Sementara estimasi balik modal idealnya berkisar antara 42 sampai 43 bulan.
“Tidak ada pembagian keuntungan antara franchisor dengan franchisee. Jadi franchisor itu hanya mengenakan fee seperti franchise fee, royalty fee dan admin fee saja. Sehingga 100 persen laba kas bisa diterima oleh franchisee,” pungkasnya. [ded]
